Sabtu, 27 Februari 2016

tempat wisata di guyana

  • Istana Potala, Tibet

Istana ini merupakan kediaman Dalai Lama hingga pada 1959 Dalai Lama ke-14 dipaksa mengungsi ke India karena Tibet berada di bawah jajahan China. Istana ini dulunya merupakan monumen suci bagi umat Budha Tibet, namun kini menjadi museum yang dijalankan oleh Pemerintah China.





  • Devil's Island, Guyana Prancis


Pulau tak terkenal yang masuk dalam wilayah Guyana Prancis ini pada 1852-1953 digunakan sebagai penjara yang menampung lebih dari 80.000 tahanan. Penjara ini memiliki kondisi sangat memprihatinkan, dan membuatnya menjadi salah satu tempat tahanan paling mematikan. Kini, lokasi bekas penjara ini dijadikan tempat wisata yang dikunjungi hampir 50.000 wisatawan setiap tahunnya.






  • Monumen Perdamaian Hiroshima, Jepang


Monumen Perdamaian Hiroshima atau dikenal sebagai Genbaku Dome adalah bangunan monumen yang terletak di pusat Kota Hiroshima, Prefektur Hiroshima, Jepang. Monumen berupa sebagian gedung yang tersisa akibat ledakan bom atom merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1996. Monumen merupakan simbol harapan umat manusia untuk perdamaian dunia dan pemusnahan senjata nuklir.






  • The World Trade Center Site, New York, Amerika Serikat


Lokasi ini dulunya merupakan tempat berdirinya menara kembar World Trade Center sebelum dihancurkan oleh serangan teroris pada 11 September 2011. Kini, lokasi sisa bangunannya setiap hari dikunjungi ribuan wisatawan yang datang memberi penghormatan kepada korban-korban yang tewas.



  • Kamp Konsentrasi Auschwitz, Polandia


Auschwitz adalah sebuah kompleks kamp konsentrasi atau penjara tahanan Jerman Nazi yang terdiri dari tiga kamp. Kamp ini antara lain digunakan sebagai tempat penahanan, penyiksaan, pembunuhan, dan kerja paksa. Kamp menjadi saksi terbunuhnya empat juta tahanan selama Perang Dunia II. Kini, sisa-sisa kamp dijadikan museum dan memorial untuk mengenang para korbannya.

 
sumber : http://papperonity.blogspot.co.id/2013/03/5-lokasi-wisata-penuh-kontroversi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar